Total Tayangan Halaman

Rabu, 02 Desember 2015

Fenomena “Latah” di Beberapa Stasiun Televisi

Perkembangan media di Indonesia sungguh mengagumkan terutama sejak reformasi tahun 1998. Momentum reformasi telah mengubah pandangan terhadap media dimana media tidak lagi tertutup dan terkekang tetapi telah berubah menjadi sumber keterbukaan dan perwujudan dari nilai-nilai demokrasi.
Beragam media dengan nama baru muncul dan menyapa para khalayak terutama pada media penyiaran televisi. Setelah Orde Baru, pemerintah yang berkuasa pada saat itu mulai membuka kesempatan bagi swasta untuk bersiaran. Stasiun televisi swasta yang pertama kali mengudara yaitu RCTI kemudian diikuti oleh SCTV, Antv, Indosiar, TPI, dan berbagai stasiun televisi lainnya. Berbagai stasiun televisi tersebut berlomba-lomba menciptakan program-program acara yang dapat menarik perhatian publik. Tak jarang konten acara yang diciptakan pun terkesan hanya untuk menghibur tanpa ada nilai-nilai moral di dalamnya.

Persaingan yang ketat antar stasiun televisi menuntut masing-masing stasiun untuk menyusun strategi yang dapat menaikkan rating stasiun tersebut. Jika kita perhatikan, program drama seri menjadi salah satu program yang sedang naik daun sekarang ini. Dari drama seri Korea, India, bahkan Turki ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi. Tetapi  yang menjadi masalah adalah stasiun-stasiun televisi tersebut terkesan “latah” atau ikut-ikutan semata. Mengapa demikian? Mengejar rating adalah salah satu faktor utama penyebab latahnya beberapa stasiun televisi. Hal tersebut bisa kita lihat dari penayangan drama seri India yang awalnya hanya tayang di satu stasiun televisi namun berkembang ke beberapa stasiun televisi lain. Begitupula dengan drama seri Turki. Sisi komersil sangat terlihat jelas dari penayangan drama seri ini. Ketika drama seri ditayangkan di salah satu stasiun televisi dan rating-nya langsung meningkat drastis, itu menunjukkan bahwa program acara tersebut dapat menarik perhatian khalayak. Hal itulah yang kemudian diikuti oleh stasiun televisi lain dengan harapan dapat menaikkan rating mereka juga. Padahal masing-masing stasiun televisi seharusnya lebih kreatif dalam menciptakan berbagai program acara yang dapat menjadi ciri khas mereka dan dapat menciptakan perbedaan tanpa ada embel-embel tiru-meniru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar