1. Kelahiran
Tahap kelahiran merupakan tahap dimana beberapa individu terpanggil menggunakan keahlian dan
kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Mereka menaklukkan peluang tersebut
dengan mendirikan sebuah organisasi untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa
produk atau jasa. Peluang tersebut perlu dipelihara dengan baik, jika
menginginkan kelangsungan atau sustainabilitas dari masa hidup organisasi
tersebut.
Pada tahap ini, tidak ada pemisahan dalam fungsi PR
artinya PR hanya berfokus pada pemasaran serta pertumbuhan organisasi. PR harus
mengevaluasi atau mencaritahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk
mengembangkan organisasi ke tahap selanjutnya.
2. Pertumbuhan
Tahap
pertumbuhan adalah tahap
siklus hidup organisasi dimana organisasi mampu mengembangkan nilai kreasi dan
kompetensi sehingga mendapatkan sumberdaya tambahan. Pertumbuhan ini memungkinkan organisasi meningkatkan
pembagian kerja dan spesialisasi serta sekaligus mengembangkan keunggulan
kompetitif. Pada tahap ini PR
dipandang sempit sebagai bagian komunikasi pemasaran, dan kesadaran bekerjasama
mulai tumbuh.
3. Kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan fase dimana
terjadinya penurunan kinerja organisasi. Sifat transaksional sangat menonjol.
anggota organisasi hanya memikirkan kotak organisasinya sendiri. Terjadi
persaingan antar kotak dalam struktur organisasi. Karena sifat anggota
organisasi yang sangat transaksional, maka setiap ada tambahan kerja dibuat
struktur organisasi baru. Akhirnya struktur organisasi organisasi menjadi besar
seperti seekor dinosaurus. Besarnya organisasi ini tidak diserati oleh suatu
integrasi yang utuh. Keputusan dibuat sangat lambat dan komunikasi yang
terjalin terasa kurang lancar. Dalam kondisi persaingan bisnis yang semakin
tinggi tingkat turbulensinya, kondisi demikian ini akan sangat membahayakan
organisasi.
Pada tahap kedewasaan kegiatan PR diperluas
menjadi PR keuangan, Employee Relations, mendukung pemasaran, tanggung jawab
korporat, dan Community Relations.
4. Kejatuhan
Tahap ini ditandai oleh menurunnya kinerja
organisasi, lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan fase dewasa. Manajemen
dan anggota organisasi tidak peka melihat ancaman bisnis yang bisa
menghancurkan organisasi. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan untuk melihat
perubahan lingkungan bisnis dan ketidakmauan untuk melakukan perubahan.
Organisasi masih berpegang pada prinsip bisnis yang lama yang sangat tidak
sesuai dengan kondisi masa kini. Maka malapetaka datang dan organisasi pun
harus melakukan tindakan yang memakan banyak korban, seperti melakukan
pemutusan hubungan kerja.
Pada tahap ini PR dituntut untuk melakukan manajemen
krisis/isu, serta mengelola harapan.
STUDI KASUS
Tahapan organisasi yang
sedang dialami oleh Universitas Bengkulu
Universitas
Bengkulu pada saat ini tengah berada pada fase atau tahap pertumbuhan. Tahap
pertumbuhan ialah tahap dimana suatu organisasi mengembangkan kemampuan mereka
untuk menciptakan suatu nilai dan kompetensi mereka untuk memperoleh sumber
daya tambahan. Bisa dilihat bahwa saat ini Universitas Bengkulu telah memiliki
beberapa fakultas serta program studi yang terus bertambah seiring dengan
berjalannya waktu. Hal tersebut membuktikan bahwa Universitas Bengkulu terus
bertumbuh dan semakin mengembangkan potensi-potensi sumber daya manusia,
seperti menambah jumlah dosen, memberi kesempatan bagi para dosen untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dan lain-lain.
Tentu
pencapaian Universitas Bengkulu hingga tahap pertumbuhan sekarang ini tak lepas
dari peran serta Public Relations.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh PR Universitas Bengkulu pada tahap
pertumbuhan, yaitu:
1. Rumusan
Masalah
PR akan mengumpulkan
fakta yang nantinya akan dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh Universitas
Bengkulu. Fase pertumbuhan merupakan fase yang rentan akan terjadinya
permasalahan, seperti salah satunya adalah kendala pada sumber daya. Bagaimana
caranya agar Universitas Bengkulu terus bertumbuh dan tidak berhenti menjadi
salah satu masalah yang dihadapi oleh PR.
2. Perencanaan
dan Program
Setelah mendapatkan
data atau fakta dari masalah yang dihadapi, PR akan menyusun rencana dan
membentuk program yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada
tahap pertumbuhan, kreatifitas serta strategi PR dituntut untuk terus dapat
mengembangkan Universitas Bengkulu ke tahap-tahap selanjutnya.
3. Aksi
dan Komunikasi
Pada tahap ini, PR akan
mulai merealisasikan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.
Kegiatan promosi atau pemasaran menjadi fokus utama pada fase pertumbuhan. PR
Universitas Bengkulu mulai bekerjasama dengan media-media lokal untuk menjadi
perantara informasi dari Universitas Bengkulu kepada publik, seperti halnya
memasang iklan di media elektronik mengenai penerimaan mahasiswa baru atau
memberi informasi mengenai telah dibukanya program studi baru di Universitas
Bengkulu dan lain-lain.
4. Evaluasi
Tahap terakhir yaitu
evaluasi. Pada tahap ini, PR akan melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah
yang telah diambil. Hal tersebut dilakukan guna untuk mengetahui berhasil atau
tidaknya program yang telah dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar