Total Tayangan Halaman

Rabu, 02 Desember 2015

Komunikasi Verbal dan Nonverbal Dalam Komunikasi Bisnis




Komunikasi terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana saja dan kapan saja. Seolah telah menjadi kebutuhan pokok, komunikasi tak bisa lepas dari segala macam jenis kegiatan manusia karena dengan berkomunikasilah semua pesan dapat tersampaikan. Komunikasi menyentuh segala aspek kebutuhan kita. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi tidak hanya dilakukan dalam kegiatan personal namun juga dalam kegiatan bisnis, hal tersebut dikenal dengan komunikasi bisnis.
Untuk menunjang terciptanya komunikasi bisnis yang efektif, ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan oleh para komunikator maupun komunikan yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang pesannya disampaikan melalui tulisan maupun lisan. Penyampaian pesan melalui komunikasi verbal lebih terarah dan terstruktur sehingga lebih mudah dipahami oleh para komunikan.
Komunikasi verbal melalui tulisan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya yaitu membuat dan mengirim surat kerja sama bisnis seperti surat penawaran barang kepada pihak lain, surat pengantar barang ke suatu perusahaan, surat pemesanan barang kepada pihak lain, surat permintaan barang kepada pihak lain, surat penolakan kerja, surat penerimaan kerja, surat pemberitahuan ke media massa, surat ucapan terimakasih maupun berdukacita kepada mitra kerja dan masih banyak lagi. Dalam komunikasi bisnis, tulisan yang buruk tidak hanya mencerminkan sikap yang buruk, tetapi juga mencerminkan bisnis yang buruk. Surat yang tidak rapih akan memberikan reputasi serta image yang buruk bagi perusahaan tersebut. Beberapa orang beranggapan bahwa surat yang baik harus menggunakan bahasa yang baku dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, padahal penggunaan kalimat pada surat kerja sama bisnis banyak diadopsi dari gaya bicara sehari-hari. Gaya bahasa yang tepat dalam surat bisnis akan mempermudah terjalinnya komunikasi yang intens antar instansi yang bersangkutan. Tidak hanya melalui surat, penyampaian pesan secara tulisan juga dapat dilakukan dengan menggunakan memo, teknologi komunikasi modern seperti SMS, e-mail, pesan melalui dunia maya dll.
Komunikasi verbal melalui lisan diantaranya adalah rapat kerja, diskusi dalam suatu tim kerja, wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan, briefing karyawan, presentasi proposal dll. Melalui komunikasi secara lisan atau tertulis diharapkan orang dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan dengan baik dan benar.
Sementara itu, yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah suatu interaksi yang dilakukan dengan gerak tubuh, serta ekspresi wajah. Menurut Edward Saprl, komunikasi nonverbal sendiri merupakan sebuah kode yang luas yang tidak ditulis dimanapun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh semua. Dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai perasaan orang baik rasa senang, benci, cinta, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya. Lagi pula, komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal didalam cara yang cukup mendasar. Contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal dalam komunikasi bisnis yaitu menganggukkan kepala ketika menyetujui suatu pernyataan, menggelengkan kepala ketika tidak setuju, memberi senyuman ketika bertemu klien, berjabat tangan untuk menunjukkan rasa penghormatan, mengerutkan dahi ketika sedang berpikir keras, dan masih banyak lagi. Komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan.
Komunikasi nonverbal juga mempunyai peranan yang penting dalam dunia bisnis. Ia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika seseorang dapat belajar mengelola kesan yang telah dibuat dengan bahasa isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, maka seseorang akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnisnya kepada para bawahannya, pada saat kapan suatu pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan, dan kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan  
Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan-perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif. Secara historis, kode nonverbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui enam fungsi: pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substitution), pengaturan (regulation), penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation). Dalam tahun 1965, Paul Ekman menjelaskan bahwa pesan nonverbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelang, kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan jumlah tawaran yang kita minta, sementara secara verbal kila mengatakan "satu'. Pesan-pesan nonverbal juga berfungsi untuk mengkontradiksikan atau menegaskan pesan verbal seperti dalam sarkasme atau sindirian-sindiran tajam. Kadang-kadang, komunikasi nonverbal mengganti pesan verbal. Misalnya, kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan. Fungsi lain dari komunikasi nonverbal adalah mengatur pesan verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi nonverbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan akhirnya fungsi komunikasi nonverbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.





1 komentar: